Saya tahu, aku bukanlah seorang yang sempurna,
bahkan jauh dari kata sempurna. Hingga detik ini semua
karena Tuhanku Allah-lah yang telah menutupi aibku sehingga aku masih memiliki
derajat dimata manusia. Sebuah perubahan kecil yang lambat laun berubah menjadi
lebih baik. Sebuah proses panjang dari perbaikan pola pikir hingga memberi
nilai kebenaran padanya merupakan sebuah rentetan alur yang tidak bisa dibuang
begitu saja.
Saya masih disini, memperbaiki diri dan terus memperbaiki
keadaan serta lingkungan. Manusia itu diciptakan sebagai khalifah, seorang
pemimpin. Alangkah kacau dunia ini bahkan negri ini jika setiap orang tidak
menyadari bahwa dialah seorang memimpin sejati. Pemimpin hebat bukanlah
presiden. Bukan pula tokoh yang diberi gelar pahlawan. Pemimpin adalah orang
yang berani memberi perubahan pada dirinya sendiri dan memberi manfaat positif
bagi sekelilingnya. Bukan saatnya lagi kita hanya menyebarkan kebencian,
ketamakan, kesombongan, keputusasaan. Ini era baru. Dimana semua orang bisa
bebas bermimpi. Semua orang bisa bebas memberi pengaruh pada orang lain.
Kamu hanya ingin jadi
penonton atau lakon?
Penonton yang hanya bisa geram tanpa bisa berbuat apa-apa?
Penonton tidak pantas geram atau marah karena alur tidak
sesuai dengan kehendaknya. Penonton hanya saksi yang tidak bisa diterima
kesaksiannya karena hanya melihat sekilah tanpa tahu gejolak apa yang ada pada
kejadian itu. Penonton tidak perlu kesal dengan jalan cerita, karena dia bukan
sang pengubah cerita. Dia tidak memberi sentuhan sedikit pun, bagaimana
mungkin dia mencemooh hasil karya orang
lain? Pantaskah manusia seegois itu? Semua oranng memiliki hati, tapi sedikit
yang bisa menggunakannya denngan baik.
Jika kamu bukan apa-apa lalu siapa kamu?
Apakah kamu akan terus diam tanpa berbuat sesuatu.
Negri ini memerlukan banyak tunas muda yang gagah perkasa. Kekuatan?
Bukan arti dari gagah perkasa. Kesungguhan merupakan perilaku yang lebih
mencerminkan gagah perkasa dari pada kekuatan. Jika kau ingin jadi yang
terkuat, maka itu seperti berlomba di jalan raya, akan selalu ada saingan
hingga kau sendiri yang merasa lelah melewati jalan yang tiada putus. Dan pada
akhirnya, kau akan merasa letih lalu putus asa.
Bagaimana bisa mausia bisa berputus asa semudah itu?
Manusia boleh menangis.
Manusia boleh mengadu kepada tuhan seluruh alam.
Manusia boleh berbagi duka dengan manusia lain.
Manusia boleh berbagi pengalaman dengan manusia lain.
Lalu adakah alasan untuk berputus asa?
Menangislah! Meraunglah! Bersimpuhlah! Pintalah Tuhan yang Maha
Kaya untuk memberi jalan padamu, memberi segala yang kau rasa itu perlu.
Mintalah semua sesuka hatimu. Mintalah apapun itu. Manusia itu hanya dibatasi
oleh pikirannya sendiri. Semakin kau mengetahui banyak hal, semakin kau akan
merasakan haus akan hal itu. Dan ilmu tidak pernah memberatkan pemiliknya
justru meninggikan derajatnya.
Kau kah sang pengubah itu?
Kalau bukan kau lalu siapa?
Perbaiki hal kecil, maka hal besar akan mudah pula kau
perbaiki.
Pohon kokoh yang hidup ratusan tahun juga berasal dari tunas
kecil yang lemah.
Berilah perubahan dengan contoh.
Ajaklah semesta untuk mendukungmu.
Saya tidak pernah bilang jalan ini akan mudah.
TAPI PERCAYALAH, SEMUA YANG KAU LEWATI TIDAK AKAN SIA-SIA.
Semua akan terbayar dengan sendirinya.
Selama putus asa bukanlah jalan yang kau tempuh, maka kau
akan menjadi pribadi berkualitas yang bermanfaat bagi banyak orang. Jadilah
contoh sebagai pengubah dirimu yang lebih baik lagi dan pengubah orang lain.
SELAMAT BERJUANG TEMAN.
BUKTIKAN KAU MAMPU MELAMPAUI PIKIRANMU SENDIRI.