Rabu, 20 Agustus 2014

Hasil Akhir bukanlah Usaha


perbedaan tuhan dan manusia adalah
saat seseorang berusaha
tuhan akan menghargai usahanya
sedagkan manusia
hanya akan melihat hasil akhir dari
sebuah pekerjaan.

jika tuhan mampu menghargai jeripayah,
lalu kenapa manusia hanya mau melihat yang baik
dari apa yang diinginkannya.

manusia itu sulit menerima hal buruk
dan senang menerima hal baik.
Jika bukan luka,
apa lagi yang bisa mengubah manusia?
Tidak ada!
Manusia terlalu egois untuk mengakui kesalahan

adakah harapan yang bisa sepenuhnya
diwujudkan manusia,
jika bukan karena derajat manusia
yang lebih dari binatang
dan keistimewaan tuhan untuknya
manusia hanya debu melayang

manusia dihargai karena hasilnya
bukan karena perjuangannya
tidak ada yang bertanya seberapa susah
mengayuh sepeda untuk orang tua,
yang ada hanya hasil sejauh mana jarak yang ditempuh
seberapa banyak pun keringat yang menetes
seberapa lapar pun orang itu,
tidak pernah dipertanyakan.
Hanya jarak dan jarak yang dikonfersi ke rupiah

jika sebuah upaya tidak berbuah manis
manusia menyebutnya kegagalan
jika upaya tidak sempurna hasilnya
manusia caci dengan sebutan mengecewakan

hanya tuhan yang memiliki keadilan hakiki
menghitung semua dengan teliti

manusia akan selalu memandang hasil
sebagai perbandingan suksesnya usaha

manusia akan berhasil
saat semua usahanya tidak dihitung sebagai hutang
melainkan sebagai istana pasir yang terus dihantam ombak
seberapa keras pun ombak itu datang
dibangun kembali sebagai ujian sabar
menegakkannya dengan semangat yang sama
jika letih
nikmatilah dulu angin yang berhembus
barulah bangun kembali istana itu



Share: